Jumat, 11 Januari 2013

Kebudayaan Kota Madura

Karapan Sapi

Madura terkenal dengan sapi-balap kompetisi, di mana seorang joki, biasanya anak laki-laki, naik kereta luncur kayu sederhana ditarik oleh sepasang sapi jantan selama perjalanan sekitar 100 meter di sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di pulau terus ras pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan akhir yang besar untuk Trophy Presiden diselenggarakan di Pamekasan pada akhir September atau Oktober.

Musik dan teater

Beberapa bentuk musik dan teater yang populer di Madura, khususnya di kalangan orang miskin untuk siapa mereka memberikan bentuk hiburan murah dan pembangunan masyarakat. Teater topeng, yang melibatkan pertunjukan bertopeng cerita klasik seperti Ramayana dan Mahabharata, adalah seni pertunjukan Madura dikenal di luar pulau, karena perannya sebagai bentuk seni Madura perwakilan di pameran kebudayaan daerah dari seluruh Indonesia. Namun, pertunjukan itu jarang terjadi di Madura, dan umumnya terbatas pada hiburan di acara-acara resmi yang besar. Teater loddrok kurang formal, di mana pemain tidak memakai masker dan melakukan lebih luas tema, lebih populer di pulau.

Orkestra gamelan, paling dikenal sebagai instrumen klasik Jawa, juga dimainkan di Madura, di mana beberapa pengadilan kerajaan, seperti di Bangkalan dan Sumenep, memiliki gamelan rumit. Tongtong musik, lebih eksklusif ke Madura, akan diputar pada drum kayu atau bambu beberapa, dan sering menyertai banteng-balap kompetisi.

Kapal

Madura digunakan untuk menjadi pelaut yang sangat baik. Madura kapal sarat dengan muatan kayu dari pulau-pulau lainnya, seperti Kalimantan, digunakan untuk ply perdagangan mereka antara Indonesia dan Singapura. Kapal tradisional Madura, termasuk golekan dan Leti-Leti (atau leteh-leteh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar